
Pekanbaru- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau menggelar diskusi publik yang dikemas dengan Coffee Morning bersama perwakilan lembaga penyiaran, media massa dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas yang ada di Pekanbaru. Kegiatan ini memaparkan kepada publik perencanaan, capaian kinerja dan menerima saran dan kritik dari publik untuk perbaikan kinerja KPID Riau kedepanya. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat KPID Riau dengan dihadiri 30 peserta, Kamis 19 Desember 2024.
Hisam Setiawan ketua KPID Riau dalam membuka diskusi ini mengatakan refleksi akhir tahun ini sengaja digelar sebagai evaluasi KPID atas kinerjanya selama tahun 2024. Sehingga, pada 2025, KPID dapat melakukan perbaikan dan meningkatkan kinerja yang belum maksimal.
Hisam juga menyampaikan secara garis besar kinerja KPID Riau telah menunjukkan trend positif , ada beberapa capaian kinerja dalam pemantauan isi siaran, kerjasama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan BBPOM Pekanbaru dan siaran perbatasan.
“KPID Riau telah melakukan evaluasi program siaran Sistem Stasiun Jaringan (SSJ) hasilnya jam tayang berubah ke jam Prime time, pemantauan siaran pilkada pada pemberitaan, penyiaran, iklan kampanye dan debat publik kita lakukan pengawasan secara langsung ke Kabupaten Kota” ucap nya
Ketua kpid Riau priode 2024 ini juga menyampaikan “Kita telah melakukan kerjasama dengan BBPOM terkait iklan obat-obatan di lembaga penyiaran untuk menindak lanjuti produsen yang produknya tidak terverifikasi dan melanggar aturan yang berlaku” katanya.
Dalam kesempatan yang sama Hisam juga mengatakatan KPID Riau juga fokus pada penyiaran perbatasan pasca beralihnya siaran analog ke digital ASO (analog swith of) dimana kabupaten Meranti di wilayah perbatasan masyarakatnya menerima bantuan 12.000 Set Top Box (STB) dari pemerintah namun Stasiun TVRI yang memegang multipleksing (MUX) di Kabupaten Meranti, justru tidak aktif dan akibatnya masyarakat menerima siaran dari negara tetangga. “ kami telah meminta TVRI untuk segera mengaktifkan MUX Tv digitalnya, Alhamdulilah info yang kami terima dari TVRI sudah dimasukan di anggaran 2025” pungkas Hisam.
Sementara itu Warsito Komisoner Bidang Pengembagan Kebijakan Struktur Penyiaran (PKSP) memaparkan kinerja KPID Riau selama tahun 2024 baik dari perencanaan, capaian kinerja dan tantangan yang dihadapi KPID Riau. Sesuai dengan Visi KPID Riau Mewujudkan Penyiaran Adil, sehat dan berkualitas di Provinsi Riau. Warsito menyampaikan KPID Riau telah melakukan Literasi media, sekolah Pedoman Perilaku penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), Workshop Penyiaran, Focus Group Discussion (FGD) penyiaran perbatasan, dan Kompetisi iklan layanan masyarakat.
Warsito juga mengatakan lembaga penyiaran jauh lebih baik, namun demikian kami masih melakukan teguran terkait pelanggaran. “ Ada beberapa lembaga penyiaran yang kami panggil untuk klarifikasi namun hanya terkait pelanggaran ringan seperti menampilkan wujud rokok, yang lupa di blur, menayangkan iklan obat -obatan yang tidak sesuai dengan aturan BBPOM dan lainya” kata warsito.
Hadir dalam diskusi tersebut Yandri Sauqi, Tenaga Ahli Komisi I DPRD Provinsi Riau, menyampaikan pandangan dari diskusi tersebut, apa yang dilakukan KPID Riau dalam Indeks kinerja dengan capaian dari rancangan kinerja sudah cukup baik hampir mendekati angka 100%. “ KPID Riau telah melakukan kinerjanya sebagai perwakilan masyarakat di bidang penyiaran dengan telah melakukan literasi kepada masyarakat, memperjuangkan hak masyarakat perbatasan untuk memperoleh informasi yang sama dan melakukan pemantauan kepada lembaga penyiaran agar tidak melanggar aturan” ujarnya.
Diskusi publik berlangsung interaktif dan ada beberapa saran dan kritik kepada KPID Riau diantaranya untuk tetap melaksanakan KPID Riau Award setiap tahunnya, bekerjasama dengan konten kreator untuk pemenuhan 10% siaran lokal, dan melakukan pelatihan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia bidang penyiaran dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten.